Surabaya, TS – Lukisan karya Surin Welangon dengan judul “kartel gula versus serangga” yang mengambarkan situasai keadaan kekuasaan saat ini, komposisi lukisan yang padat dan penuh detail. Rabu (10/9/2025)
Surin Welangon menyampaikan, makna yang mendalam mengenai kondisi sosial, politik, atau kemanusiaan. Berdasarkan elemen visualnya, beberapa interpretasi dapat diambil:
Kritik Sosial/Politik: Kehadiran figur-figur berjas atau formal di tengah kekacauan dan penderitaan menunjukkan kemungkinan kritik terhadap kekuasaan atau elit yang terpisah dari realitas masyarakat bawah.” Ujarnya

Surin panggilan akrabnya menambahkan, Sekumpulan serangga dimaknai sebagai bentuk kekacauan Orang-orang dan sering diartikan sebagai representasi kemunafikan atau kepentingan tersembunyi.
Kedaulatan dan Kekuasaan: Elemen-elemen yang menggambarkan penderitaan rakyat kecil atau kondisi lingkungan yang terganggu, berhadapan dengan representasi kekuasaan, dapat mengindikasikan tema kedaulatan, seperti kedaulatan pangan, yang dipengaruhi oleh dinamika kekuasaan.
Perjuangan dan Ketahanan Manusia: Meskipun ada elemen kekacauan dan penderitaan, keberadaan figur-figur yang tampak berjuang atau sekadar eksis di tengah kondisi tersebut juga bisa melambangkan ketahanan dan sifat pantang menyerah manusia dalam menghadapi tantangan hidup.
Kondisi Lingkungan: Nuansa warna merah dan oranye yang dominan, serta penggambaran elemen-elemen alam yang terdistorsi, dapat pula menyiratkan keprihatinan terhadap isu lingkungan atau dampak destruktif dari aktivitas manusia.” Tuturnya
Secara keseluruhan, lukisan ini tampaknya mengajak penonton untuk merenungkan isu-isu kompleks yang terkait dengan kekuasaan, masyarakat, dan lingkungan, serta bagaimana elemen-elemen ini saling berinteraksi dalam menciptakan realitas kehidupan.” Tutupnya